JAKARTA - PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) terus menunjukkan komitmen untuk memperkuat daya saing industri kelapa sawit nasional melalui inovasi berkelanjutan.
Perusahaan menekankan pentingnya riset dan pengembangan (R&D) sebagai pilar strategi agar produktivitas tinggi dan keberlanjutan berjalan beriringan. Langkah ini selaras dengan visi Astra Agro menjadi perusahaan agrobisnis paling inovatif di dunia.
Pusat R&D perusahaan yang berada di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, telah menghasilkan berbagai bibit unggul dan pupuk hayati yang mendukung peningkatan produksi tanpa mengorbankan keanekaragaman hayati.
Senior Vice President Research and Development Astra Agro Lestari, Cahyo Wibowo, menegaskan pentingnya kegiatan riset sebagai implementasi visi perusahaan.
“Karena itu, investasi jangka panjang melalui riset merupakan hal yang tidak bisa diabaikan,” ujar Cahyo.
Fokus Utama: Biokontrol Ramah Lingkungan
Salah satu fokus utama R&D Astra Agro adalah pengembangan biokontrol sebagai solusi ramah lingkungan dalam pengelolaan hama dan penyakit tanaman. Biokontrol memanfaatkan musuh alami, mikroba, atau produk turunannya untuk menekan populasi hama tanpa ketergantungan pada pestisida sintetis.
“Sejak R&D kami berdiri pada 2008, pengembangan biokontrol telah menjadi salah satu pilar utama. Upaya ini bukan hanya mengurangi polusi lingkungan dan risiko kesehatan, tetapi juga memperkaya keanekaragaman hayati serta mendukung pertanian cerdas iklim (climate-smart agriculture),” jelas Cahyo.
Tantangan dalam menemukan solusi baru tidaklah mudah, terutama ketika tujuannya adalah mendukung kepentingan nasional agar industri sawit tetap menjadi penopang penting perekonomian.
Namun, Astra Agro menekankan kualitas sumber daya manusia (SDM) sebagai faktor kunci keberhasilan riset. Perusahaan secara konsisten berinvestasi dalam peningkatan kompetensi dan kapasitas SDM di seluruh lini organisasi.
Inovasi Pupuk Hayati Astra Efficient Microbe
Hasil riset berkelanjutan mulai terlihat nyata melalui pengembangan pupuk hayati Astra Efficient Microbe (Astemic). Mikroba unggul hasil isolasi di kebun Astra Agro sendiri ini mampu meningkatkan kesehatan tanah dan penyerapan unsur hara.
Inovasi ini juga menekan ketergantungan terhadap pupuk anorganik hingga 25%, sekaligus mengurangi emisi karbon. Hal ini menjadi bukti nyata penerapan prinsip pertanian berkelanjutan di perkebunan sawit Astra Agro.
Perusahaan juga bekerja sama dengan BRIN untuk mengembangkan formulasi pupuk hayati baru yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Langkah ini menunjukkan bahwa Astra Agro menekankan keseimbangan antara produktivitas dan keberlanjutan ekologis.
Bibit Unggul untuk Produktivitas Tinggi
Selain pupuk hayati, Astra Agro terus mengembangkan bibit unggul kelapa sawit. Pada 2020, perusahaan meluncurkan tiga varietas unggul internal: AAL Lestari, AAL Sejahtera, dan AAL Nirmala. Ketiganya dirancang untuk meningkatkan produktivitas tanpa perluasan lahan.
Tahun 2025, Astra Agro merilis generasi baru bibit unggul: DxP AAL Nirmala MRG, DxP AAL Lestari MRG, dan DxP AAL Sejahtera MRG. Varietas ini memiliki ketahanan terhadap penyakit busuk pangkal batang (Ganoderma), ancaman utama bagi perkebunan sawit. Varietas baru ini melengkapi varietas sebelumnya yang terbukti unggul dari sisi produktivitas.
“Penyakit Ganoderma telah menyebar luas di beberapa wilayah seperti Sulawesi Barat dan Sumatera. Karena itu, kami mengembangkan varietas yang memiliki ketahanan moderat terhadap penyakit ini, disertai praktik kultur teknis yang baik agar tetap menghasilkan produktivitas tinggi,” kata Cahyo.
Selain ketahanan terhadap penyakit, bibit generasi terbaru juga mencegah partenokarpi atau buah kempet, menjaga kualitas buah. Dengan kombinasi produktivitas tinggi, ketahanan penyakit, dan efisiensi budidaya, Astra Agro berharap varietas ini menjadi solusi bagi industri sawit menghadapi tantangan global.
Dukungan Pemerintah dan Harapan Nasional
Direktur Perbenihan Perkebunan Kementerian Pertanian, Ebi Rulian, menekankan pentingnya pupuk hayati dan bibit unggul hasil inovasi Astra Agro.
Menurut Ebi, penggunaan pupuk hayati mengurangi residu pupuk anorganik yang berpotensi menurunkan kualitas tanah dari aspek fisika, kimia, maupun biologi.
“Demikian pula, pemanfaatan biokontrol dan benih unggul bermutu sangat diharapkan untuk meningkatkan produksi, produktivitas, dan mutu kelapa sawit serta produk olahannya,” terang Ebi.
Kolaborasi antara inovasi perusahaan dan dukungan pemerintah diharapkan mampu mendorong industri sawit nasional lebih kompetitif, ramah lingkungan, dan berkelanjutan.
Strategi Berkelanjutan untuk Industri Sawit
Langkah Astra Agro menunjukkan bahwa inovasi dan riset menjadi fondasi daya saing industri sawit Indonesia. Pupuk hayati, biokontrol, dan bibit unggul menjadi bukti nyata bahwa industri sawit dapat produktif sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.
Dengan strategi ini, Astra Agro menegaskan perannya sebagai pionir dalam agrobisnis berkelanjutan, sekaligus mendorong perusahaan lain mengikuti jejak serupa untuk memperkuat posisi sawit nasional di pasar global.
 
                    
 
             
                   
                   
                   
                   
                   
                   
                
             
                
             
                                                      
                                                    
                                                      
                                                    
                                                      
                                                   