TNI

Empat Penerbang TNI AU Siap Terbangkan A400M Pulang ke Indonesia

Empat Penerbang TNI AU Siap Terbangkan A400M Pulang ke Indonesia
Empat Penerbang TNI AU Siap Terbangkan A400M Pulang ke Indonesia

JAKARTA - Keseriusan TNI Angkatan Udara dalam memperkuat armada angkut strategisnya mencapai babak baru. 

Empat penerbang terbaik TNI AU resmi menyelesaikan pelatihan pengoperasian pesawat Airbus A400M di Sevilla, Spanyol, dan dijadwalkan segera menerbangkan pesawat tersebut menuju Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada 3 November 2025 mendatang.

Keberhasilan ini menjadi langkah penting dalam upaya modernisasi alutsista udara nasional, terutama di bidang transportasi militer jarak jauh. 

Pesawat A400M yang akan diterbangkan dari Eropa ke Indonesia menjadi simbol peningkatan kemampuan strategis TNI AU untuk menghadapi tantangan pertahanan masa depan.

Empat Penerbang Rampungkan Latihan Intensif di Spanyol

Pelatihan pengoperasian pesawat A400M ini telah berlangsung di International Training Center (ITC) Airbus, Sevilla. 

Empat penerbang yang dipercaya untuk menjalani program tersebut adalah Letkol Pnb Putut Satriya, Mayor Pnb Riki Sihaloho, Mayor Pnb Fathir M. Hadid, dan Kapten Pnb Indra Kusuma N.

Menurut Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau), Marsekal Pertama TNI I Nyoman Suadnyana, keempat penerbang tersebut telah menempuh seluruh tahapan pelatihan yang mencakup Full Flight Simulator (FFS), Crew Resource Management (CRM), serta Mission Planning and Restitution System (MPRS) dalam type rating course pesawat A-400M.

“Setelah menyelesaikan fase-fase latihan tersebut, para penerbang akan melanjutkan fase Initial Operation Experience (IOE) di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta,” ujar Nyoman Suadnyana.

Latihan ini dirancang untuk memastikan bahwa setiap penerbang tidak hanya memahami sistem operasi pesawat, tetapi juga mampu beradaptasi dengan kondisi penerbangan jarak jauh lintas benua yang akan mereka hadapi saat membawa A400M ke Indonesia.

Pesawat Siap Diterbangkan ke Jakarta Awal November

Usai menyelesaikan pelatihan di Spanyol, keempat penerbang TNI AU akan menjalankan misi penting: menerbangkan langsung pesawat Airbus A400M menuju Indonesia. Rencananya, mereka akan mendarat di Lanud Halim Perdanakusuma pada 3 November 2025.

Kadispenau memastikan pesawat tersebut akan segera bergabung dengan jajaran Skuadron 31 TNI AU di Lanud Halim. Unit ini memang menjadi basis utama pesawat angkut berat milik Indonesia, yang berperan vital dalam berbagai misi kemanusiaan, logistik, dan operasi militer.

Kehadiran A400M di Indonesia bukan sekadar menambah jumlah armada, melainkan juga memperluas jangkauan operasional serta kemampuan mobilitas TNI AU di kawasan Asia Pasifik.

Kontrak Pengadaan A400M: Langkah Strategis Kemhan RI

Sebelumnya, Kementerian Pertahanan Republik Indonesia (Kemhan RI) telah menandatangani kontrak pemesanan dua unit Airbus A400M dalam konfigurasi multirole tanker dan transport. Penandatanganan dilakukan pada Dubai Airshow 2021, dan kontrak tersebut mulai berlaku efektif pada 2022.

Perjanjian ini mencakup paket dukungan pemeliharaan dan pelatihan lengkap, memastikan kesiapan jangka panjang dalam pengoperasian A400M di Indonesia. Dalam kesempatan yang sama, Kemhan RI juga menandatangani Letter of Intent (LoI) untuk potensi akuisisi empat unit tambahan di masa mendatang.

Langkah tersebut sejalan dengan kebijakan modernisasi alat utama sistem senjata (alutsista) nasional yang menekankan kemandirian operasional, kemampuan mobilitas global, serta kesiapsiagaan menghadapi berbagai misi mulai dari pertahanan hingga bantuan kemanusiaan.

Kemampuan A400M: Kombinasi Kekuatan dan Fleksibilitas

A400M dikenal sebagai airlifter besar generasi terbaru yang mampu menjalankan berbagai misi, dari pengangkutan logistik berat hingga operasi militer taktis. Pesawat ini dirancang untuk lepas landas dan mendarat di landasan pendek dan tidak beraspal, menjadikannya sangat cocok digunakan di wilayah kepulauan seperti Indonesia.

Dalam konfigurasi pengangkutan strategis, A400M dapat membawa beban hingga 37 ton, termasuk kendaraan besar, peralatan militer, dan logistik untuk operasi jarak jauh. 

Bahkan, pesawat ini menjadi airlifter pertama di dunia yang dapat mengangkut truk bahan bakar berkapasitas 80 ton maupun alat berat seperti ekskavator.

Dari sisi kapasitas personel, A400M mampu membawa 116 prajurit dengan perlengkapan tempur lengkap, atau 9 palet kargo militer beserta 54 personel pendukung secara bersamaan. 

Dengan kemampuan itu, pesawat ini berperan penting dalam mendukung mobilisasi cepat pasukan maupun pengiriman bantuan dalam skala besar.

Pesawat Multiperan dengan Kapabilitas Tanker dan Transportasi

Keunggulan lain dari A400M adalah kemampuannya untuk berfungsi ganda sebagai pesawat tanker. Fitur ini memungkinkan pesawat tersebut melakukan pengisian bahan bakar di udara (air refueling) terhadap pesawat tempur maupun pesawat angkut lainnya.

Dengan fleksibilitas semacam ini, TNI AU akan memiliki kapasitas logistik udara yang jauh lebih efisien, mengurangi ketergantungan pada bandara pangkalan saat melakukan operasi jarak jauh.

A400M juga dilengkapi teknologi avionik mutakhir, sistem navigasi digital, serta kemampuan terbang rendah dalam kondisi cuaca ekstrem. Semua ini dirancang untuk mendukung berbagai jenis misi dari operasi militer, evakuasi medis, hingga pengiriman bantuan kemanusiaan internasional.

Simbol Kemajuan TNI AU Menuju Kemandirian Pertahanan Udara

Pengiriman A400M dari Spanyol ke Indonesia bukan sekadar penerbangan ferry flight biasa. Misi ini mencerminkan tahapan baru dalam kemandirian operasional TNI AU, di mana penerbang Indonesia kini sepenuhnya menguasai pengoperasian salah satu pesawat angkut paling canggih di dunia.

Dengan pengalaman dan pelatihan yang mereka peroleh, keempat penerbang Letkol Pnb Putut Satriya, Mayor Pnb Riki Sihaloho, Mayor Pnb Fathir M. Hadid, dan Kapten Pnb Indra Kusuma N. menjadi simbol dedikasi dan profesionalisme generasi baru TNI AU.

Kehadiran A400M di Indonesia diharapkan memperkuat kemampuan pertahanan udara nasional sekaligus memperluas peran TNI AU dalam mendukung diplomasi pertahanan, misi kemanusiaan, serta penanggulangan bencana di kawasan regional.

Modernisasi alutsista bukan hanya tentang menambah kekuatan tempur, tetapi juga menciptakan kemandirian dan kesiapan nasional menghadapi dinamika global. 

Dengan kedatangan pesawat A400M yang diterbangkan langsung oleh penerbang TNI AU lulusan pelatihan Spanyol, Indonesia menegaskan kesiapannya menuju kekuatan udara modern yang berdaya saing tinggi.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index