JAKARTA - PT Sinar Prapanca menatap masa depan dengan optimisme tinggi, menargetkan pertumbuhan penjualan sekitar 15–20% pada 2025.
Untuk tahun berikutnya, perusahaan mematok target lebih ambisius, yaitu 25–30%, seiring meningkatnya kebutuhan pengamanan di sektor migas, energi, dan infrastruktur strategis.
Strategi pertumbuhan ini menekankan perpaduan antara inovasi teknologi modern dan pemberdayaan masyarakat lokal, dengan tujuan memperkuat keamanan serta ketahanan energi nasional secara berkelanjutan.
Rencana strategis ini disampaikan dalam Rapat Kerja Pengamanan Hulu Migas 2025, yang digelar SKK Migas di Bogor.
Forum ini menghadirkan penyedia layanan keamanan serta pemangku kepentingan sektor hulu migas nasional untuk membahas tantangan dan strategi pengamanan aset kritikal.
Peran Masyarakat dalam Keamanan Berkelanjutan
Direktur Operasional PT Sinar Prapanca, Mayjen TNI (Purn) Ujang Marteni, menjadi salah satu pembicara utama dengan topik “Peran Pemberdayaan Masyarakat dalam Sustainability untuk Ketahanan Energi Nasional”.
Ujang menegaskan bahwa pengamanan sektor migas bukan sekadar urusan teknologi atau prosedur, tetapi juga melibatkan komunitas lokal.
“Pemberdayaan masyarakat merupakan bagian penting dari sistem keamanan berkelanjutan. Ketika masyarakat dilibatkan dan diberdayakan, mereka akan menjadi mitra strategis dalam menjaga stabilitas dan ketahanan energi nasional,” ujar Ujang Marteni.
Pendekatan ini menempatkan masyarakat sebagai elemen strategis dalam menjaga aset energi. Selain meningkatkan kesadaran lokal, keterlibatan masyarakat membantu perusahaan dalam meminimalkan risiko gangguan operasional.
Dengan cara ini, pengamanan aset migas menjadi lebih holistik, memadukan pendekatan sosial dan teknologi.
Pemanfaatan Teknologi Canggih
Selain pendekatan sosial, PT Sinar Prapanca mendorong pemanfaatan teknologi modern dalam layanan keamanan. Perusahaan merencanakan integrasi CCTV AI, drone patrol, dan command center system untuk memantau aset secara real-time, meningkatkan respons terhadap insiden, serta memperkuat sistem pengawasan secara menyeluruh.
“Pengembangan layanan keamanan berbasis teknologi menjadi pendorong utama pertumbuhan kami. Kombinasi teknologi dan SDM handal memungkinkan Sinar Prapanca menjadi penyedia jasa keamanan terpadu,” jelas Ujang Marteni.
Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan efektivitas pengawasan, tetapi juga memberi nilai tambah bagi klien di sektor migas dan energi. Dengan sistem teknologi canggih, perusahaan mampu mendeteksi potensi ancaman lebih cepat, sehingga risiko operasional dapat diminimalkan.
Strategi Pertumbuhan dan Peluang Bisnis
Target pertumbuhan 25–30% pada 2026 juga mencerminkan peluang bisnis yang semakin luas. Investasi di sektor migas dan infrastruktur energi nasional diprediksi akan meningkat, sehingga permintaan layanan pengamanan aset strategis ikut bertambah.
Sinar Prapanca memanfaatkan momentum ini untuk memperkuat posisi sebagai penyedia jasa keamanan terpadu di pasar nasional.
Pendekatan yang memadukan pemberdayaan masyarakat dan teknologi canggih memungkinkan perusahaan menawarkan solusi keamanan yang lebih komprehensif. Model ini juga memperkuat hubungan dengan pemerintah dan komunitas lokal, sekaligus menciptakan sistem pengamanan yang lebih berkelanjutan.
“Dengan kombinasi ini, kami dapat memberikan layanan keamanan yang lebih efektif dan berkelanjutan, sekaligus membuka peluang ekspansi di sektor strategis lainnya,” ujar Ujang Marteni.
Rapat Kerja Hulu Migas 2025: Ajang Sinkronisasi Strategi
Rapat Kerja Pengamanan Hulu Migas 2025 menjadi forum strategis bagi perusahaan untuk menyesuaikan strategi dengan regulasi pemerintah dan praktik terbaik industri.
Forum ini membahas berbagai isu, termasuk integrasi teknologi digital, peningkatan kapasitas SDM, serta kolaborasi dengan masyarakat lokal dalam pengamanan aset kritikal.
Hadirnya PT Sinar Prapanca di forum ini menunjukkan komitmen perusahaan dalam mendukung stabilitas sektor migas melalui inovasi dan pendekatan berkelanjutan.
Diskusi dalam rapat juga menyoroti tantangan keamanan aset strategis, pentingnya standar operasional yang konsisten, dan bagaimana komunitas lokal dapat menjadi mitra strategis dalam sistem keamanan.
Menjadi Penyedia Jasa Keamanan Terpadu
Strategi perusahaan tidak hanya fokus pada pertumbuhan penjualan, tetapi juga memperkuat reputasi sebagai penyedia jasa keamanan terpadu. Layanan yang memadukan SDM profesional, teknologi modern, dan pemberdayaan masyarakat diharapkan menjadi diferensiasi utama di pasar pengamanan migas dan infrastruktur.
Pendekatan ini memperlihatkan bahwa pengamanan tidak sekadar responsif terhadap ancaman, tetapi juga proaktif dengan memanfaatkan teknologi terkini dan kolaborasi komunitas. Dengan cara ini, PT Sinar Prapanca memperkuat posisinya sebagai mitra strategis bagi industri migas dan energi nasional.
Masa Depan Keamanan Energi Nasional
Dengan target pertumbuhan yang ambisius, PT Sinar Prapanca membidik keberlanjutan dan inovasi sebagai inti strategi bisnis. Integrasi teknologi canggih, pemberdayaan masyarakat, dan pengawasan berbasis data menjadi pilar utama perusahaan untuk menghadapi tantangan sektor migas dan energi nasional.
“Pemberdayaan masyarakat dan inovasi teknologi bukan hanya strategi bisnis, tetapi juga kontribusi nyata terhadap ketahanan energi nasional,” ujar Ujang Marteni.
Kombinasi ini diharapkan menciptakan sistem pengamanan yang efektif, efisien, dan berkelanjutan. Dengan dukungan SDM profesional, teknologi modern, serta komunitas lokal sebagai mitra strategis, PT Sinar Prapanca siap menghadapi dinamika dan risiko pengamanan di sektor migas, energi, dan infrastruktur strategis lainnya.
PT Sinar Prapanca menargetkan pertumbuhan 25–30% pada 2026 dengan strategi berbasis teknologi dan pemberdayaan masyarakat. Langkah ini sejalan dengan meningkatnya kebutuhan pengamanan aset migas dan infrastruktur energi nasional.
Dengan integrasi teknologi, SDM profesional, dan masyarakat lokal, perusahaan memperkuat posisi sebagai penyedia layanan keamanan terpadu. Strategi ini tidak hanya mendukung pertumbuhan bisnis, tetapi juga meningkatkan ketahanan energi nasional melalui sistem pengamanan yang berkelanjutan.
 
                    
 
             
                   
                   
                   
                   
                   
                   
                
             
                
             
                                                      
                                                    
                                                      
                                                    
                                                      
                                                   