JAKARTA - Pemerintah kembali membuka peluang bagi para lulusan baru untuk memperkuat pengalaman dan daya saing mereka di dunia industri.
Melalui Program Pemagangan Nasional Batch 2 Tahun 2025, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menargetkan lebih dari 80 ribu peserta magang dapat mengikuti program ini, yang menjadi kelanjutan dari batch pertama yang menuai respons positif dari masyarakat.
Kepala Badan Perencanaan dan Pengembangan (Barenbang) Ketenagakerjaan Anwar Sanusi menyampaikan bahwa pembukaan batch kedua ini bukan sekadar program tahunan, tetapi merupakan bagian dari strategi besar Kemnaker untuk mencetak tenaga kerja unggul yang siap menghadapi perubahan global.
“Proses penyelenggaraan Program Pemagangan Nasional Batch 2 dibuka. Pemerintah menargetkan lebih dari 80 ribu peserta magang, karena itu kami mengajak perusahaan dan generasi muda untuk mempersiapkan diri,” ujar Anwar.
Menurut Anwar, antusiasme tinggi pada batch pertama menjadi bukti nyata bahwa generasi muda Indonesia memiliki semangat besar untuk berkembang.
Oleh karena itu, Kemnaker berupaya memperluas jangkauan dan memperbanyak jumlah peserta agar manfaat program bisa dirasakan lebih luas di berbagai daerah.
Transparansi dan Seleksi Berlapis Jadi Kunci Pelaksanaan
Pelaksanaan program magang nasional ini dirancang agar lebih terstruktur, transparan, dan terukur, baik bagi perusahaan penyelenggara maupun calon peserta.
Seperti pada batch sebelumnya, seluruh tahapan seleksi akan dilakukan secara terbuka dan berbasis sistem digital untuk memastikan prosesnya adil dan dapat diakses oleh semua pihak.
Adapun jadwal pelaksanaan Program Pemagangan Nasional Batch 2 Tahun 2025 meliputi:
Pendaftaran penyelenggara dan usulan program: 24 Oktober–5 November 2025
Pendaftaran calon peserta: 6–12 November 2025
Seleksi calon peserta: 12–20 November 2025
Pengumuman dan penetapan peserta: 21 November 2025
Pembukaan pelaksanaan magang: 24 November 2025
Tahapan-tahapan ini memastikan seluruh peserta yang lolos benar-benar memiliki komitmen dan kesiapan untuk mengikuti pembelajaran berbasis praktik kerja langsung di industri.
Program ini juga memberi kesempatan kepada dunia usaha untuk berperan aktif dalam menyiapkan SDM sesuai kebutuhan sektor masing-masing.
Mendukung Arahan Menteri Ketenagakerjaan untuk SDM Berkualitas
Anwar menegaskan bahwa pelaksanaan program ini merupakan bentuk nyata dari arahan Menteri Ketenagakerjaan Yassierli, yang menekankan pentingnya peningkatan kompetensi tenaga kerja sebagai bagian dari komitmen pemerintah menghadapi era industri berbasis keterampilan dan teknologi.
“Pemerintah berharap peserta dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk meningkatkan kompetensi sekaligus memperoleh pengalaman nyata di tempat kerja,” jelasnya.
Dalam pandangan Yassierli, sistem pemagangan tidak hanya memperkuat kemampuan teknis, tetapi juga membentuk etos kerja, kedisiplinan, dan kemampuan adaptasi peserta terhadap ritme dunia kerja yang dinamis.
Ia menilai pengalaman magang di perusahaan merupakan langkah penting untuk menjembatani kesenjangan antara dunia pendidikan dan kebutuhan industri.
Selain itu, Kemnaker juga mendorong perusahaan untuk terlibat aktif sebagai penyelenggara magang, agar tercipta hubungan saling menguntungkan antara dunia usaha dan tenaga kerja muda. Bagi perusahaan, program ini menjadi wadah untuk menemukan talenta potensial; bagi peserta, ini adalah pintu masuk menuju karier profesional.
Mendorong Regenerasi dan Peningkatan Kualitas SDM Nasional
Program Pemagangan Nasional tak hanya dimaknai sebagai pelatihan kerja semata, tetapi juga bagian dari upaya strategis pemerintah untuk mencetak SDM unggul dan produktif dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
Dengan target lebih dari 80 ribu peserta, program ini diharapkan dapat mempercepat regenerasi tenaga kerja berkualitas di berbagai sektor.
Kemnaker juga memastikan pelaksanaan program dilakukan dengan prinsip mutual benefit, di mana peserta memperoleh ilmu dan pengalaman kerja, sementara perusahaan mendapatkan kontribusi dari tenaga muda yang kreatif dan bersemangat.
Program ini, menurut Anwar, merupakan implementasi nyata dari visi link and match antara dunia pendidikan dan industri yang terus diperkuat pemerintah dalam beberapa tahun terakhir.
“Program ini menjadi bentuk nyata kolaborasi antara dunia pendidikan, industri, dan pemerintah dalam menyiapkan SDM unggul yang siap bersaing di tingkat global,” tambahnya.
Langkah Menuju Tenaga Kerja Indonesia yang Kompetitif
Kemnaker menyadari bahwa tantangan dunia kerja saat ini tak hanya soal ketersediaan lapangan kerja, melainkan juga kemampuan sumber daya manusia dalam menguasai keahlian yang relevan dengan kebutuhan zaman.
Karena itu, melalui program magang ini, pemerintah ingin memastikan bahwa lulusan muda memiliki pengalaman langsung sebelum benar-benar terjun ke dunia kerja.
Program ini juga diharapkan dapat mengurangi kesenjangan kompetensi antara tenaga kerja baru dan kebutuhan perusahaan. Dengan demikian, peserta magang akan lebih siap menghadapi seleksi kerja, sementara industri tidak perlu mengeluarkan waktu dan biaya besar untuk pelatihan dasar.
Di sisi lain, pengalaman magang juga memberikan ruang bagi peserta untuk memperluas jejaring profesional, mengenal budaya kerja, serta memahami nilai-nilai produktivitas dan tanggung jawab sosial di lingkungan industri.
Semua ini menjadi bekal berharga untuk membentuk generasi pekerja Indonesia yang tangguh dan berdaya saing tinggi.
Kemnaker Siap Perluas Akses Magang Nasional ke Daerah
Sebagai bagian dari komitmen pemerataan kesempatan kerja, Kemnaker berencana memperluas pelaksanaan program ini hingga ke daerah-daerah terpencil dan kawasan industri baru.
Dengan begitu, manfaat program tidak hanya dirasakan di kota besar, tetapi juga oleh masyarakat di wilayah lain yang memiliki potensi industri dan sumber daya manusia melimpah.
Kemnaker juga membuka peluang kerja sama dengan pemerintah daerah, perguruan tinggi, dan asosiasi industri agar pelaksanaan program dapat berjalan optimal. Melalui sinergi tersebut, diharapkan lebih banyak generasi muda yang mendapatkan kesempatan magang dan siap menjadi tenaga kerja terampil masa depan.
“Pemerintah mengajak seluruh elemen untuk bersama-sama menyukseskan program ini, karena peningkatan kualitas SDM adalah tanggung jawab kita bersama,” tutup Anwar.