Kadin

Kadin Dukung Master Plan Produktivitas Nasional 2025-2029

Kadin Dukung Master Plan Produktivitas Nasional 2025-2029
Kadin Dukung Master Plan Produktivitas Nasional 2025-2029

JAKARTA - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyatakan dukungannya terhadap peluncuran Master Plan Produktivitas Nasional (MPPN) 2025-2029.

Dokumen strategis ini disusun oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas bekerja sama dengan Asian Productivity Organization (APO).

Dukungan ini menegaskan peran dunia usaha sebagai mitra aktif dalam mendorong produktivitas nasional yang inklusif dan berkelanjutan.

Wakil Ketua Umum Bidang Perencanaan Nasional Kadin Indonesia, Bayu Priawan Djokosoetono, menyampaikan, “Ini menjadi momen penting bagi kami untuk menyampaikan pandangan konkret kepada Bappenas dan kementerian terkait agar iklim produktivitas nasional dapat terus meningkat,” ujar Bayu.

MPPN 2025-2029 diharapkan menjadi panduan strategis untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045, di mana pertumbuhan ekonomi dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat. 

Bayu menekankan, dokumen ini bukan sekadar rencana jangka menengah, tetapi juga sebagai instrumen untuk menyinergikan seluruh pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, dunia usaha, dan lembaga pendidikan, dalam memperkuat produktivitas nasional.

Konsultasi Luas dan Partisipasi Dunia Usaha

Penyusunan MPPN dilakukan melalui serangkaian konsultasi luas yang melibatkan berbagai pihak, termasuk kementerian/lembaga terkait dan dunia usaha. 

Proses ini memastikan bahwa rencana yang disusun tidak hanya bersifat teoritis, tetapi juga aplikatif dan relevan dengan kebutuhan sektor riil.

Bayu menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor. “Kami mendukung para pegawai pemerintah agar terus menjadi investasi konkret bagi kemajuan bangsa. Kami juga mengajak para pengusaha untuk yakin bahwa berinvestasi di Indonesia aman, dengan iklim usaha yang semakin kondusif,” jelasnya.

Kolaborasi ini juga diharapkan dapat memperkuat kapasitas aparatur pemerintah dalam mendorong produktivitas dan inovasi di sektor publik. 

Selain itu, dunia usaha diharapkan semakin percaya diri untuk menanamkan modalnya, mengetahui bahwa kerangka kebijakan produktivitas nasional memberikan kepastian regulasi dan dukungan strategis.

Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi dan Kreativitas

Dalam konteks tantangan global, Indonesia menghadapi risiko middle income trap, yaitu terjebak pada tingkat pendapatan menengah tanpa bisa melonjak ke tingkat tinggi. Bayu menegaskan, salah satu solusi utama adalah mendorong produktivitas dan kreativitas tenaga kerja dan pelaku usaha.

“Bagaimana keluar dari middle income trap? Mau tidak mau, ekonomi harus tumbuh hingga 7 persen, bahkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) saat ini ditargetkan mencapai 8 persen. Salah satu kuncinya adalah mendorong kreativitas,” ujar Bayu.

Peningkatan kreativitas dan produktivitas ini, menurut Bayu, tidak hanya berkaitan dengan teknologi atau efisiensi produksi, tetapi juga mencakup inovasi di bidang manajemen, pemasaran, dan pengembangan sumber daya manusia. Dengan begitu, MPPN bukan hanya dokumen perencanaan, tetapi alat transformasi ekonomi yang nyata.

Fokus pada Ekonomi Inklusif

Kadin Indonesia menekankan bahwa produktivitas nasional tidak hanya tentang angka pertumbuhan, tetapi juga pemerataan manfaat ekonomi. 

Konsep ekonomi inklusif menjadi bagian penting dari MPPN, di mana setiap lapisan masyarakat, termasuk UMKM dan pekerja informal, dapat menikmati hasil dari pertumbuhan ekonomi.

Dukungan Kadin terhadap MPPN mencakup berbagai inisiatif, mulai dari pembinaan UMKM agar lebih produktif, pemanfaatan teknologi digital dalam rantai produksi, hingga pelatihan SDM untuk meningkatkan kapasitas kerja. 

Bayu menekankan, “Pertumbuhan ekonomi yang inklusif memerlukan kolaborasi nyata antara pemerintah dan dunia usaha, sehingga seluruh masyarakat merasakan manfaat pembangunan.”

Peran Kadin sebagai Mitra Strategis

Sebagai organisasi pengusaha terbesar di Indonesia, Kadin memiliki posisi strategis dalam implementasi MPPN. Bayu menegaskan, peran Kadin bukan hanya memberi masukan kebijakan, tetapi juga menjadi agen implementasi yang mendorong praktik produktivitas di dunia usaha.

Kadin mendukung penguatan kapasitas sumber daya manusia di perusahaan, pengembangan inovasi produk, serta efisiensi manajemen, agar sektor swasta mampu berkontribusi langsung terhadap target pertumbuhan nasional. 

Dukungan ini diharapkan menciptakan sinergi positif antara sektor publik dan swasta, mendorong ekonomi nasional lebih inklusif dan berkelanjutan.

Optimisme Hadapi Tantangan Ekonomi

Dengan peluncuran MPPN 2025-2029, Kadin Indonesia optimistis produktivitas nasional akan meningkat secara signifikan. Bayu menekankan pentingnya implementasi berkelanjutan dari setiap strategi yang ditetapkan.

“MPPN bukan hanya dokumen, tetapi alat untuk mentransformasi ekonomi. Tantangan ada, tapi peluang lebih besar. Kolaborasi antara pemerintah, pengusaha, dan masyarakat akan menentukan keberhasilan kita,” katanya.

Dalam jangka panjang, MPPN diharapkan mampu memperkuat daya saing Indonesia di kancah global, memacu inovasi, dan menciptakan lapangan kerja yang produktif. 

Dengan dukungan semua pihak, target pertumbuhan ekonomi 7–8 persen dalam RPJP dapat dicapai, sekaligus membuka jalan bagi kemajuan Indonesia yang lebih merata dan inklusif.

Dukungan Kadin terhadap MPPN 2025-2029 menunjukkan komitmen nyata dunia usaha dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045. 

Dengan fokus pada produktivitas, kreativitas, dan inklusivitas, program ini diharapkan tidak hanya meningkatkan pertumbuhan ekonomi, tetapi juga memperkuat fondasi pembangunan nasional yang berkelanjutan. 

Kolaborasi antara pemerintah, pengusaha, dan masyarakat menjadi kunci sukses implementasi MPPN, sekaligus memastikan manfaatnya dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index