Bio Farma Pimpin DCVMN, Perkuat Jejaring Produsen Vaksin Berkembang

Jumat, 31 Oktober 2025 | 15:20:56 WIB
Bio Farma Pimpin DCVMN, Perkuat Jejaring Produsen Vaksin Berkembang

JAKARTA - Indonesia menegaskan posisinya dalam industri vaksin internasional melalui keterlibatan strategis Bio Farma dalam Developing Countries Vaccine Manufacturers Network (DCVMN). 

Dalam pertemuan tahunan DCVMN Annual General Meeting (AGM) ke-26 yang digelar di Bali, Iin Susanti resmi terpilih sebagai Board Chair DCVMN periode 2026–2029, menjadikannya perwakilan ketiga dari Indonesia yang menempati posisi strategis tersebut.

Iin Susanti, yang saat ini menjabat sebagai Direktur Human Capital Bio Farma, mengikuti jejak Mahendra Suhardono dan Adriansjah Azhari, yang sebelumnya memimpin jejaring produsen vaksin negara berkembang ini. 

Terpilihnya Iin menjadi sinyal kuat bagi dunia bahwa Indonesia semakin aktif dalam menentukan arah pengembangan vaksin global.

Peluang Strategis bagi Indonesia

Direktur Utama Bio Farma, Shadiq Akasya, menyampaikan apresiasi atas pencapaian ini. Menurutnya, keterwakilan Bio Farma di jajaran Board DCVMN membuka peluang Indonesia untuk lebih berperan dalam pembentukan kebijakan vaksin global.

“Dengan adanya keterwakilan Board Member dari Bio Farma, ini menjadi kesempatan untuk ikut memengaruhi policy atau kebijakan yang diambil dalam jejaring produsen vaksin negara berkembang,” ujar Shadiq.

Shadiq menambahkan, posisi strategis ini sebelumnya juga dipegang oleh dua tokoh penting Bio Farma, yakni Mahendra Suhardono, saat menjabat Direktur Pemasaran, dan Adriansjah Azhari, Kepala Indonesia Health Institute sekaligus pengawas mutu Bio Farma. Hal ini menegaskan konsistensi Indonesia dalam memperkuat posisi di forum global tersebut.

Memperluas Kolaborasi dan Pertukaran Pengetahuan

Shadiq menekankan bahwa keterlibatan aktif Bio Farma dalam DCVMN membuka peluang kolaborasi yang lebih luas, terutama dalam riset, pengembangan, dan distribusi vaksin. Hal ini penting untuk memastikan vaksin tidak hanya cepat dan aman, tetapi juga terjangkau dan merata bagi masyarakat di negara berkembang.

“Dengan terpilihnya Iin Susanti, Indonesia dapat semakin memperluas kolaborasi dan pertukaran informasi dengan negara-negara lain, terutama dalam riset, pengembangan, dan distribusi vaksin,” tambah Shadiq.

Forum DCVMN memungkinkan negara-negara berkembang saling bertukar pengalaman, mengadopsi teknologi terbaru, dan meningkatkan kapasitas manufaktur vaksin, termasuk inovasi berbasis mRNA.

DCVMN: Jejaring Produsen Vaksin Global

DCVMN adalah jaringan global yang beranggotakan lebih dari 40 produsen vaksin dari negara berkembang, termasuk Indonesia, India, Brasil, Tiongkok, dan Korea Selatan. Organisasi ini didirikan pada 2000 dengan tujuan memperkuat kemandirian vaksin negara-negara Global South dan memperluas akses imunisasi secara adil.

Sebagai salah satu pendiri DCVMN, Bio Farma telah menjadi kontributor aktif dalam berbagai inisiatif global, termasuk pengembangan vaksin COVID-19 serta kolaborasi riset bersama CEPI dan WHO. Kehadiran Indonesia di posisi Board Chair memungkinkan pengaruh lebih besar dalam strategi pengembangan vaksin global.

Forum AGM 2025 di Bali

Tahun ini, Indonesia dipercaya menjadi tuan rumah DCVMN Annual General Meeting ke-26, forum bergengsi yang mempertemukan para pemimpin industri vaksin dari negara berkembang. Acara dihadiri perwakilan puluhan produsen vaksin, lembaga riset, serta mitra global seperti WHO, UNICEF, Gavi, dan CEPI.

Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, memberikan sambutan pembuka. Ia menegaskan peran penting DCVMN dalam memperkuat ekosistem vaksin global, terutama di masa pandemi COVID-19.

“Berkat dedikasi para anggotanya, DCVMN membantu mendefinisikan ulang manufaktur vaksin global dengan memperluas kapasitas, mengadopsi teknologi baru, dan menjalin kemitraan lintas negara,” kata Budi.

Ia juga mengajak seluruh peserta untuk menjadikan forum ini sebagai momentum memperkuat solidaritas antarnegara berkembang dalam mencapai kemandirian vaksin.

“Mari jadikan forum ini bukan hanya ajang pertukaran pengetahuan, tetapi juga langkah nyata untuk membangun resiliensi ekosistem vaksin global,” tutup Budi.

Memperkuat Kemandirian Vaksin Nasional

Terpilihnya Iin Susanti sebagai Board Chair DCVMN menjadi bukti pengakuan internasional terhadap kemampuan Indonesia dalam industri vaksin. Posisi ini tidak hanya memperluas jejaring global, tetapi juga mendorong pengembangan teknologi vaksin di tanah air.

Keterlibatan Bio Farma dalam forum global ini diyakini akan mempercepat transfer teknologi, memperkuat kapasitas manufaktur, serta mendukung pengembangan vaksin yang cepat, aman, dan terjangkau. 

Dengan demikian, Indonesia semakin dekat pada tujuan kemandirian vaksin nasional dan penguatan posisi dalam ekosistem kesehatan global.

Keterlibatan aktif Bio Farma di DCVMN, melalui terpilihnya Iin Susanti sebagai Board Chair, menegaskan peran strategis Indonesia dalam jejaring vaksin global. Forum ini tidak hanya menjadi ajang pertukaran pengetahuan, tetapi juga sarana membangun resiliensi ekosistem vaksin dan memperkuat kemandirian negara berkembang.

Dengan dukungan pemerintah dan kolaborasi internasional, Indonesia siap memainkan peran lebih besar dalam pengembangan vaksin global dan memperkuat posisi industri vaksin nasional di pentas dunia.

Terkini